• UGM
  • FK-KMK
  • GAMEL
  • SIMASTER
Universitas Gadjah Mada Clinical Epidemiology and Biostatistics Unit (CE&BU)
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • BERITA
    • BERITA CEBU
    • AGENDA
    • Laporan Tahunan
    • Lowongan
  • LAYANAN
    • Koleksi Data Elektronik
  • PROJECT
    • Project CE&BU Tahun 2020
    • Project CE&BU Tahun 2021
    • Project CE&BU Tahun 2022
  • TENTANG KAMI
    • PROFIL
    • VISI DAN MISI
    • KOMITMEN DAN TUJUAN
    • CE&BU Team
    • KONTAK
  • Beranda
  • Layanan
  • Health Technology Assessment (HTA) Training: Transformasi Paradigma Kesehatan Nasional

Health Technology Assessment (HTA) Training: Transformasi Paradigma Kesehatan Nasional

  • Layanan
  • 1 December 2025, 09.09
  • Oleh: pusatcebu.fkkmk
  • 0

Pusat Kajian Clinical Epidemiology and Biostatistics Unit (CEBU), Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Klinik, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), mengambil langkah progresif dalam kegiatan  Health Technology Assessment (HTA) Training. Kegiatan ini bukan sekadar program akademik biasa, melainkan sebuah inisiatif strategis yang bertujuan menginjeksikan perspektif ekonomi kesehatan berbasis bukti ilmiah langsung ke dalam praktik klinis dan kebijakan farmasi di Indonesia. Kehadiran pakar dari University of Groningen, Belanda, Assoc. Prof. Antoinette Dorothea Isabelle (Thea) van Asselt, Ph.D., pada tanggal 27 hingga 29 November 2025, di FK-KMK, menandai komitmen UGM untuk menjadi garda terdepan dalam pengembangan keilmuan yang berdampak nyata, menciptakan sinergi pengetahuan yang esensial bagi sistem kesehatan yang berkelanjutan.

Program ini secara lugas menggarisbawahi relevansi yang kuat dengan dua pilar utama dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan. Pertama, SDGs 4: Pendidikan Berkualitas, diwujudkan melalui upaya peningkatan kompetensi mahasiswa S1 Kedokteran, S2 Magister Ilmu Klinik, Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), serta para dosen, dokter, dan apoteker di lingkungan UGM dan sekitarnya. Assoc. Prof. Thea van Asselt, yang dikenal sebagai pakar dalam Penilaian Teknologi Kesehatan dan Ekonomi Kesehatan, akan membawa pengalaman global melalui seminar intensif, kuliah umum, hingga pengembangan modul pengajaran baru. Luaran program ini, termasuk penyusunan materi pengajaran dan pengembangan MOOC (Massive Open Online Course) berjudul “Introductory Pharmacovigilance with a Focus on Economic Evaluation” adalah terobosan fundamental untuk memastikan pengetahuan mutakhir dapat diakses secara luas dan berkelanjutan, sehingga menjamin pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi generasi tenaga kesehatan dan peneliti di masa depan.

Kedua, kolaborasi ini merupakan manifestasi nyata dari SDGs 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Kemitraan internasional antara institusi akademik terkemuka di Indonesia (UGM) dan Belanda (University of Groningen) ini dirancang untuk mengembangkan kolaborasi internasional yang berkelanjutan dalam pengajaran dan penelitian di bidang ekonomi kesehatan dan farmakovigilans. Kemitraan ini tidak berhenti pada pertukaran pengetahuan, CEBU menargetkan hasil konkret berupa proposal penelitian bersama dan publikasi ilmiah yang menonjol di arena internasional, khususnya mengenai keamanan obat dan vaksin dengan pendekatan ekonomi kesehatan. Sinergi transnasional ini krusial untuk memobilisasi dan berbagi keahlian, teknologi, serta sumber daya demi mengatasi tantangan kesehatan publik yang kompleks, memperkuat sarana implementasi, dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.

Pada akhirnya, seluruh rangkaian kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini bermuara pada penguatan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Fokus pada pharmacoeconomics (ekonomi farmasi) dan pharmacovigilance (pengawasan keamanan obat) memiliki dampak langsung pada peningkatan kualitas hidup. Di tengah terbatasnya sumber daya kesehatan, penerapan prinsip-prinsip ekonomi kesehatan adalah kunci untuk memastikan intervensi dan terapi pengobatan, termasuk penggunaan obat dan vaksin, bersifat paling efektif dan efisien dari segi biaya. Melalui keahlian Assoc. Prof. Thea dalam mengevaluasi ekonomi berbasis uji coba dan model untuk efektivitas biaya (cost-effectiveness), UGM berharap dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya kesehatan di Indonesia. Analisis mendalam yang akan dihasilkan dari seminar dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) kepada pemangku kepentingan, mendukung proses reimbursement pengobatan yang rasional, serta menjamin masyarakat menerima praktik farmakoterapi yang aman, efektif, dan berkelanjutan. Dengan demikian, program VPGL ini tidak hanya meningkatkan kapasitas akademik UGM, tetapi juga berkontribusi pada sistem kesehatan nasional yang lebih tangguh dan berkeadilan, sejalan dengan target untuk menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan esensial yang terjangkau dan berkualitas.

Kontributor: Grace Sandy Br Barus dan Aziz Affandi

Tags: SDG 17: Kemitraan untuk mencapai tujuan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera SDG 4: Pendidikan Berkualitas

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Terkini

  • Memperkuat Pilar Kebijakan Kesehatan: UGM dan AstraZeneca Kolaborasi Tingkatkan Kapasitas Riset
    December 1, 2025
  • Health Technology Assessment (HTA) Training: Transformasi Paradigma Kesehatan Nasional
    December 1, 2025
  • Kolaborasi CEBU dengan Biofarma: Uji Klinis rhAlbumin
    November 12, 2025
  • Cakupan Nasional: Systematic Following Cochrane Method Workshop
    October 12, 2025
  • Dorong Inovasi Riset Kesehatan: FK-KMK UGM Gelar Workshop Metodologi PPDS
    September 26, 2025
Universitas Gadjah Mada

Gedung Litbang FK-KMK UGM Lantai 1

Jl. Medika, Senolowo, Mlati, Sleman, Yogyakarta
Telp : +62 274-560-455 | WA: +62 821-3418-0900
pusatcebu.fkkmk@ugm.ac.id

© Clinical Epidemiology and Bisotatistics Unit

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY