Koordinasi Uji Klinis rhAlbumin yang digagas oleh Pusat Epidemiologi Klinik dan Biostatistik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan Biofarma Bandung merupakan sebuah titik temu strategis antara dunia akademisi dan industri farmasi BUMN. Acara yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu hingga Selasa, 9-11 November 2025, di Gedung Biofarma, Bandung, ini menandai komitmen serius Indonesia dalam pengembangan produk bioteknologi esensial. Fokus utama pada recombinant human Albumin (rhAlbumin) menunjukkan upaya mandiri negara dalam memenuhi kebutuhan kesehatan kritis, sekaligus menjadi momentum akselerasi riset yang berpotensi menghasilkan inovasi produk farmasi dalam negeri yang berdaya saing global. Sinergi ini tidak hanya memperkuat infrastruktur penelitian nasional, tetapi juga membuka peluang besar bagi ketersediaan obat vital yang lebih terjangkau dan berkelanjutan.

Kolaborasi riset uji klinis rhAlbumin ini secara fundamental menopang tercapainya sejumlah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). SDGs 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera menjadi pilar utama; pengembangan rhAlbumin, merupakan kontribusi langsung untuk menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan bagi semua usia. Dengan keberhasilan uji klinis, diharapkan akses terhadap pengobatan berkualitas tinggi ini akan meluas, khususnya bagi masyarakat yang sebelumnya terkendala oleh pasokan impor.
Lebih lanjut, inisiatif ini sangat relevan dengan SDGs 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Kerjasama antara UGM (pusat penelitian) dan Biofarma (industri) adalah contoh nyata dari pembangunan infrastruktur riset yang tangguh, promosi industrialisasi inklusif dan berkelanjutan, serta dorongan kuat untuk inovasi ilmiah. Ini menciptakan ekosistem di mana penemuan dari laboratorium dapat ditransformasikan menjadi produk yang memberikan manfaat sosial-ekonomi nyata.
Terakhir, kegiatan ini memperkuat SDGs 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Pertemuan di Bandung ini bukan sekadar koordinasi, melainkan perwujudan kemitraan publik-swasta yang vital untuk mencapai target-target global. Keterlibatan UGM dan Biofarma mempertegas pentingnya kolaborasi multisektor dengan melibatkan institusi pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta untuk memobilisasi pengetahuan dan teknologi demi mengatasi tantangan kesehatan dan pembangunan di tingkat nasional maupun global.
Kontributor: Grace Sandy Br Barus dan Aziz Affandi