
Jakarta — Dalam agenda strategis bertajuk Koalisi Bersama Lawan Dengue (KOBAR Lawan Dengue) yang diselenggarakan pada 26 mei 2025 oleh Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Kesehatan di Gedung Nusantara, Senayan, perwakilan dari Pusat Kajian Epidemiologi Klinik dan Biostatistik (CEBU), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D., turut memberikan kontribusi ilmiah dan masukan berbasis data dalam sesi Focus Group Discussion (FGD).
Prof. Jarir menyampaikan temuan penting dari studi terbaru yang dilakukan mengenai pembiayaan dengue. Berdasarkan penelitian di 32 layanan fasilitas kesehatan dan rumah sakit di delapan provinsi, ditemukan bahwa biaya medis langsung (direct medical cost) untuk penanganan DBD pada anak dapat mencapai Rp4 hingga 4,5 juta per kasus rawat inap. Jumlah inimelebihi batasan klaim dalam skema INA-CBG yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan. Akibatnya, banyak rumah sakit harus melakukan efisiensi layanan klinis demi menyesuaikan dengan klaim yang tersedia, yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas manajemen klinis pasien DBD.
Sebagai penutup, Prof. Jarir menyampaikan bahwa kajian cost-effectiveness analysis dan budget impact terkait vaksin dengue telah diselesaikan oleh tim dan siap disampaikan ke Kementerian Kesehatan sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan nasional.
Kegiatan ini berkontribusi langsung pada SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan) dengan menargetkan eliminasi kematian akibat DBD pada 2030. Selain itu, keterlibatan lintas sektor, baik dari unsur pemerintahan, akademisi, masyarakat, dan industri, juga mencerminkan implementasi SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), serta memperkuat inovasi kebijakan berbasis data sebagaimana dimandatkan dalam SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur).