• UGM
  • FK-KMK
  • GAMEL
  • SIMASTER
Universitas Gadjah Mada Clinical Epidemiology and Biostatistics Unit (CE&BU)
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • BERITA
    • BERITA CEBU
    • AGENDA
    • Laporan Tahunan
    • Lowongan
  • LAYANAN
    • Koleksi Data Elektronik
  • PROJECT
    • Project CE&BU Tahun 2020
    • Project CE&BU Tahun 2021
    • Project CE&BU Tahun 2022
  • TENTANG KAMI
    • PROFIL
    • VISI DAN MISI
    • KOMITMEN DAN TUJUAN
    • CE&BU Team
    • KONTAK
  • Beranda
  • News
  • FGD KOBAR Lawan Dengue Menuju Target Nol Kematian DBD 2030

FGD KOBAR Lawan Dengue Menuju Target Nol Kematian DBD 2030

  • News
  • 26 May 2025, 09.05
  • Oleh: pusatcebu.fkkmk
  • 0

Jakarta — Dalam agenda strategis bertajuk Koalisi Bersama Lawan Dengue (KOBAR Lawan Dengue) yang diselenggarakan pada 26 mei 2025 oleh Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Kesehatan di Gedung Nusantara, Senayan, perwakilan dari Pusat Kajian Epidemiologi Klinik dan Biostatistik (CEBU), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D., turut memberikan kontribusi ilmiah dan masukan berbasis data dalam sesi Focus Group Discussion (FGD).

Prof. Jarir menyampaikan temuan penting dari studi terbaru yang dilakukan mengenai pembiayaan dengue. Berdasarkan penelitian di 32 layanan fasilitas kesehatan dan rumah sakit di delapan provinsi, ditemukan bahwa biaya medis langsung (direct medical cost) untuk penanganan DBD pada anak dapat mencapai Rp4 hingga 4,5 juta per kasus rawat inap. Jumlah inimelebihi batasan klaim dalam skema INA-CBG yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan. Akibatnya, banyak rumah sakit harus melakukan efisiensi layanan klinis demi menyesuaikan dengan klaim yang tersedia, yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas manajemen klinis pasien DBD.

Sebagai penutup, Prof. Jarir menyampaikan bahwa kajian cost-effectiveness analysis dan budget impact terkait vaksin dengue telah diselesaikan oleh tim dan siap disampaikan ke Kementerian Kesehatan sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan nasional.

Kegiatan ini berkontribusi langsung pada SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan) dengan menargetkan eliminasi kematian akibat DBD pada 2030. Selain itu, keterlibatan lintas sektor, baik dari unsur pemerintahan, akademisi, masyarakat, dan industri, juga mencerminkan implementasi SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), serta memperkuat inovasi kebijakan berbasis data sebagaimana dimandatkan dalam SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur).

Tags: SDGs 17 SDGs 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan SDGs 3 SDGs 3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan SDGs 9 SDGs 9 Industri Inovasi dan Infrastruktur

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Terkini

  • Cost-Effectiveness and Budget Impact Analysis of TAK-003 for National Immunization Program in Indonesia
    July 22, 2025
  • Takeda Pre-Congress Symposium, IHEA World Congress: The value of vaccines beyond healthcare savings – a case study on the macroeconomic impact of dengue and why vaccine HTA should reflect broad value of vaccines
    July 21, 2025
  • Workshop Metodologi Penelitian Gelombang II Mahasiswa PPDS FK-KMK UGM
    July 18, 2025
  • Pelatihan Farmakovigilans Tingkatkan Kapasitas Industri Farmasi dalam Pengawasan Keamanan Obat
    July 16, 2025
  • Systematic Review following Cochrane Method July 2025
    July 13, 2025
Universitas Gadjah Mada

Gedung Litbang FK-KMK UGM Lantai 1

Jl. Medika, Senolowo, Mlati, Sleman, Yogyakarta
Telp : +62 274-560-455 | WA: +62 821-3418-0900
pusatcebu.fkkmk@ugm.ac.id

© Clinical Epidemiology and Bisotatistics Unit

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju