
Yogyakarta – Dalam suasana hangat penuh kolaborasi, Cochrane Indonesia menggelar pertemuan strategis bersama delegasi Cochrane Malaysia dan Cochrane Australia di Kalluna Restaurant pada 11 April 2025. Pertemuan ini menjadi ajang diskusi penting dalam menyampaikan laporan perkembangan kegiatan Cochrane Indonesia serta rencana ke depan dalam penguatan sistem kerja dan publikasi berbasis bukti ilmiah.
Presentasi utama disampaikan oleh dr. Mawaddah Ar Rochmah, Ph.D, Sp.N., yang memaparkan berbagai capaian Cochrane Indonesia dan rencana pengembangan ke depan. Dalam presentasinya, ia juga menyoroti upaya strategis untuk memperkuat sistem editorial, termasuk penambahan editor dalam proyek Cochrane Indonesia Translation dan kebutuhan untuk memperpanjang waktu retensi Plain Language Summary (PLS) dalam sistem, yang mendapat tanggapan positif dan dukungan dari Prof. Tari Turner dari Cochrane Australia.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh tokoh penting dari jaringan Cochrane internasional, yakni Assoc. Prof. Dr. Tan May Loong dan Prof. Jacqueline Ho dari Cochrane Malaysia, serta Prof. Tari Turner dan Steve McDonald, Ph.D dari Cochrane Australia. Dari Indonesia, hadir Direktur Pusat Kajian Epidemiologi Klinis dan Biostatistik (CEBU) FK-KMK UGM, Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D., serta para Cochrane Champions, yakni dr. Yudha Nur Patria, DCH, M.Med. (Clin Epi), MMS, Ph.D., dr. Dhite Bayu Nugroho, M.Sc., Ph.D., dr. Ajeng Viska Icanervilia, MPH, Ph.D., dr. Arditya Damarkusuma, M.Med. (Clin Epi), Sp.JP(K), dan Dr. dr. Diah Rumekti Hadiati, SpOG(K)-KFM, MSc.
Kegiatan ini mendukung pencapaian SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) melalui peningkatan kualitas sumber daya informasi kesehatan berbasis bukti, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dengan mendorong kerja sama internasional dalam bidang penelitian dan penyebaran pengetahuan ilmiah yang berdampak luas bagi sistem kesehatan global.