
Yogyakarta – PT Bio Farma (Persero), perusahaan farmasi di Indonesia menyelenggarakan diskusi dengan Pusat Kajian Epidemiologi Klinis dan Biostatistik (CEBU) mengenai data klinis dan indikasi penggunaan produk Recombinant Human Albumin (rHA) pada Senin, 3 Februari 2025, di Ruang Sekretariat Bersama, Gedung Penelitian dan Pengembangan, Lantai 1 FK-KMK UGM, Yogyakarta.
Diskusi ini bertujuan untuk membahas pengembangan produk rHA dari Anrate ke PT Bio Farma dan untuk menjelaskan secara mendalam tentang penggunaan serta manfaat dari produk ini. Diskusi ini dihadiri oleh Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D dari Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit, UGM, dr. Akhmad Yun Jufan, MSc, SpAn, dari KIC Divisi Anestesi, dr. Metalia Puspitasari, M.Sc, Sp.PD-KGH, dari Divisi Ginjal Hipertensi Ilmu Penyakit Dalam, dr. Retno Palupi B.Med. Sc., M.Epid., M.Sc., Sp.A(K) dari Divisi Kesehatan Anak – Ginjal Hipertensi (Nefrologi), dan Dr. dr. Ratna Dewi Puspita, M.Sc dari Clinical Research Unit RS Akademik UGM.
Melalui kegiatan ini, PT Bio Farma berharap dapat mengumpulkan masukan berharga dari para ahli yang akan membantu dalam memperluas pengetahuan dan penggunaan rHA di Indonesia. Acara ini juga diharapkan akan memperkuat kerjasama antara industri farmasi dan institusi akademik dalam mendukung pengembangan kesehatan berbasis bukti di Indonesia.
Direktur Pengembangan Usaha PT Bio Farma (Persero), Yuliana Indriati, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kerjasama dan partisipasi semua pihak yang terlibat dan berharap diskusi ini akan menghasilkan langkah konkret untuk kemajuan pengobatan dan kesehatan di Indonesia.
Acara ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 “Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan,” dengan fokus pada peningkatan akses ke solusi kesehatan yang berkelanjutan dan inovatif, serta SDG 17 “Kemitraan untuk Mencapai Tujuan,” melalui kolaborasi strategis antara akademisi dan industri.